Developing Brand Public Relations Plan 2011: Upgrading Marketing Communication Plan using Branding and Public Relations
Developing Brand Public Relations Plan 2011: Upgrading Marketing Communication Plan using Branding and Public Relations
Alila Hotel, Jakarta | 8 – 9 Februari 2011 | Rp. 4.000.000 / peserta
Batch 9, telah diikuti oleh merek-merek global dan lokal ternama seperti Toyota, Mazda, Daihatsu, XL, Esia, Panasonic, Bodyshop, Podomoro, Garudafood, Nutrifood, NU, UGM, ITB, Prudentials, dan puluhan merek lainnya di Indonesia.
Merebaknya krisis ekonomi dunia yang memungkinkan turunnya penjualan, menyebabkan kebijakan pengurangan anggaran iklan yang berbiaya tinggi. Public Relations yang memiliki anggaran relatif lebih ringan, harus memikul tanggung jawab pencitraan merek. Bagaimana Membuat Perencanaan Komunikasi Merek anda dengan Public Relations; hingga memiliki dampak yang kuat untuk target audiens? Missing Link apa saja kah yang selama ini terjadi, sehingga seolah Public Relations hanya menjadi Media Relations belaka? Punyakah Public Relations kemampuan untuk mendorong penjualan seperti halnya iklan?
Objective
Workshop ini akan memberikan gambaran pada praktisi pencitraan, mengenai seberapa jauh Public Relations bisa membangun dominansi perannya pada era dimana anggaran komunikasi tengah dipangkas habis.
Workshop ini akan memberikan langkah-langkah praktis para praktisi pencitraan untuk melakukan upgrading communication plan_nya dengan menggunakan perspektif Brand Public Relations.
Benefit Workshop:
Corporate benefit:
Setiap perusahaan yang mengirimkan minimal 4 orang, akan mendapatkan
- i. Free review communication plan 2010 selama 2 jam (Hanya untuk 9 perusahaan pertama) dari Senior Consultant .
Materi Workshop:
- BrandPR Audit. Tujuan: Peserta akan memahami seberapa jauh Public Relations telah dimanfaatkan untuk pencitraan merek, terutama dengan tahap-tahap pencitraan merek yang selama ini digunakan oleh Public Relations. Untuk itu, ada beberapa hal yang akan dibahas dalam hal ini, yaitu:
- Basic Infrastructure Image. Peserta akan mengetahui seberapa jauh infrastruktur pencitraan di perusahaannya sudah memenuhi syarat atau belum untuk digunakan oleh Brand Public Relations. Seberapa jauh kesiapan infrastruktur ini akan menentukan seberapa jauh kecepatan pencitraan dengan Brand PR bisa dilakukan.
- Main Program. Bagaimana program pencitraan utama yang selama ini dilakukan, dimanakah peran advertising, public relations dan event bersinergi satu sama lain? Adakah yang paling dominan diantara ketiga communication tools tersebut?
- Supporting Program. Bagaimana program-program pendukung pencitraan dikembangkan oleh perusahaan, apakah program mandiri yang dilakukan oleh department non marketing (seperti misalnya CSR, pemberdayaan dealer dan supplier, system limbah), atau program-program co_branding dengan merek-merek lain, baik dalam bentuk sponsorship ataupun joint program.
- Key Performance Indicator. Indikator apakah yang digunakan untuk mengukur kinerja PR? Apakah sebatas media output (media value), media outcome (marketing and brand performance audit), atau sales performance?
- Key Message Development House and Key Message House. Tujuan materi ini adalah untuk membantu peserta mengembangkan manajemen pesan yang efektif, sehingga tahu persis mengenai tahapan-tahapan pesan yang harus disampaikan, media penyampai pesan, karakter target audiens, pesan-pesan kunci yang harus tersampaikan, dan efek dari setiap pesan yang ada. Secara detail dan sistematis, materi ini akan membahas mengenai:
- Developing Key Message Development.
- Designing Key Message House.
- Media Management and Media Engineering. Tujuan dari materi ini adalah untuk melihat seberapa jauh Public Relations bisa membangun kepentingan yang saling menguntungkan dengan media massa. Bagaimana management media massa, perlukah sebuah strategi khusus untuk meng_engineer media agar menulis berita yang sesuai dengan pesan yang kita butuhkan. Materi ini akan membahas mengenai:
- Media Behavior.
- How to Face Media.
- How to Engineer Media.
- Anatomy of Buzz. Saat media-media konvensional berganti peran, media tradisional masih memainkan peran, yaitu gossip, rumor dan desas-desus. Pada sessi ini, peserta akan mendapatkan gambaran bagaimana sebuah desas-desus bisa terbentuk, saluran-saluran apa saja yang mampu membentuk, bagaimana karakterk penghembus desas-desus dan –yang terpenting- bagaimana kita bisa menciptakan desas-desus yang mendukung pencitraan merek kita. Adapun beberapa yang akan dibahas disini adalah:
- Buzzing Audit.
- Main Hub.
- Media Hub.
- How to Develop Buzz?
- Cyber PR. Dengan pengguna internet yang sudah melebihi angka 20 juta, maka sebuah hal perlu dilakukan adalah bagaimana menjadikan mereka sebagai target audiens. Materi ini akan membantu peserta untuk mengulas bagaimana membentuk pesan yang kuat dan sistematis di dunia cyber. Secara lebih jelas, akan dibahas pula beberapa hal sebagai berikut:
- Social Media
- Underground CyberPR.
- Brand Community. Komunitas memiliki kekuatannya tersendiri sekarang. Dengan berubahnya pola pergaulan yang semula lingkungan sosial, menjadi komuniti pribadi, para peserta seminar akan dibimbing untuk melihat seberapa jauh peran komunitas untuk mengembangkan citra dan performance merek; termasuk untuk mendukung penjualan.
- PR Tools. Dalam materi ini, peserta akan diajak untuk memahami alat-alat public relations yang sering digunakan (dan sering disalah artikan sebagai strategi), dan bagaimanakah menjadi alat-alat ini menjadi efektif. Berikut beberapa alat public relations yang akan dibahas:
- Advertorial.
- Press Conference.
- Media Gathering.
- Media Briefing.
Facilitator
Silih Agung Wasesa, setelah menekuni ilmu perilaku konsumen dan marketing riset di fakultas Psikologi UGM, Silih Agung Wasesa mengawali karir professional sebagai praktisi pemasaran di Toyota. Di perusahaan otomotif terbesar tersebut, pemegang sertifikat dari Institute Public Relations of Singapore ini diminta mengembangkan Departemen Marketing Public Relations, dengan tugas utama membangun komunikasi pemasaran yang memiliki kredibilitas yang kuat di benak konsumen. Selepas dari Toyota, mantan penasehat untuk pemerintah Indonesia pada Millenium Summit 2000 di New York ini telah menangani beberapa merek-merek global, diantaranya adalah National Geographic Channel, Perfetti Van Melle, Tupperware, World Bank, Unicef dan menjadi staff ahli tim media kepresidenan Republik Indonesia. Tulisan-tulisannya mengenai masalah pencitraan pernah di muat di KOMPAS, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, majalah MARKETING, tabloid KONTAN, dan majalah B&B.
Saat ini, penulis adalah Managing Partner Asia PR, sebuah perusahaan pencitraan merek yang mengkhususkan diri pada Brand Public Relations. Beberapa merek yang ditangani oleh AsiaPR adalah Coca-Cola, Toyota, Telkomsel, Excelcom, ILO, Auto2000 ,UNAIDS dan beberapa merek lainnya.
Tanggal Dan Tempat:
8 – 9 Februari 2011Alila Hotel
Biaya
Rp. 4.000.000 / peserta, Earlybird Rp. 3.500.000/peserta – Sebelum tanggal 25 Januari 2011
Corporate package
Rp. 9.500.000/3 peserta
Corporate benefit:
Setiap perusahaan yang mengirimkan minimal 4 orang, akan mendapatkan Free review communication plan 2010 selama 2 jam (Hanya untuk 9 perusahaan pertama) dari Senior Consultant AsiaPR.